Kamis, 23 Juni 2011

kenapa aku harus menunggu terlalu lama untuk menyadarinya...

ada beberapa hal yang membuatmu terganggu saat kamu mengenang kembali serpihan luka dimasa lalu. silly. aku tak pernah ingin mengingatnya sebenarnya. mana ada yang mw mengingat hal-hal yang menyakitkan, saat semua hal disekelilingmu telah membahagiakanmu dengan segala warnanya. tak ada.

tapi kamu tak bisa menghindar saat seseorang, beberapa orang, atau sekian banyak orang yang telah menyakitmu ada dihadapanmu, mengajakmu bicara. bahkan saat kamu atau dia, atau mereka, tidak mmbicarakan masa indah atau masa luka di masa lalu, kamu tetap akan terkait dengan masa-masa itu, yang menjadikanmu harus mengingatnya kembali.

dan aku mengingatnya.

dan aku marah!
bukan karena rasa sakit yang telah dia torehkan padaku,
tapi karena kebodohanku yang begitu, terlalu, memujanya.
apa gerangan yang kucari?

aku benar-benar marah pada diriku sendiri.
aku, satu tahun yang lalu, benar-benar bodoh. stupid!
aku tak tau apa yang kupikirkan saat itu. rasanya dunia hanya berputar disekelilingnya, yang tak punya apa-apa, yang tak memberi apa-apa. aku bahkan harus menangis berhari-hari, memohon, membuatnya merasa diawang-awang, dan membuatku menjadi mayat hidup. bodoh. bodoh. bodoh!

aku lupa rasa sakitnya. tapi aku tak bisa berhenti mengutuk diriku sendiri yang bertindak seperti tak ada hal lain di dunia ini. ada mimpi yang harus ku raih, ada hidup yang harus ku jalani. dan aku berpikir seolah semua itu tak penting. dan aku bodoh. terlalu bodoh. why didn't You fix my mind soon, God? kenapa aku harus menunggu terlalu lama untuk menyadarinya...


aku tak akan lengah lagi...

Selasa, 21 Juni 2011

Mungkin saatnya untuk berubah

bahkan, sampai dipernghujung tahun pun, aku tak bisa memberikan sesuatu yang membanggakan diriku sendiri, apalagi membanggakan sosok-sosok yang kusayangi. Mimpi-mimpi yang jauh itu, tak pernah sedikit pun mencoba untuk meraihnya. Terasa makin jauh.Menerawang...

hanya karena aku tak pernah merasa puas dengan diriku sendiri, tak pernah bisa menyemangati diri dengan kata-kata positif, dan selalu menganggap semua mimpi dan keinginan yang indah itu adalah sesuatu yang klise. skeptik, sok realistis tanpa berkeinginan untuk mengubahnya...

jika saja aku sedikit optimis, mungkin hidup tak sesulit yang dijalani..

21...
mungkin saatnya untuk berubah...