kau tahu,
saat kita memutuskan untuk melupakan,
disitu ada dua jalan yang telah kau buka.
kau akan menghapus jejak dengan paksa
kau akan menekan hatimu untuk menghilangkan,
kau akan dengan cepat merasa lega,
sesaat...
tapi bearti kau mematri lebih dalam perasaanmu
semakin kau mencoba melupakannya dengan paksa
semakin banyak hal yang kau ingat untuk dilupakan
semakin sulit...
semua hal, akan memburumu lebih cepat dari biasanya
kau akan terluka lagi,
lebih dalam...
suatu saat kau mengingatnya,
kau akan tahu bahwa kau melupakannya dengan menyiksa dirimu sendiri.
kau menyeret dirimu dalam ketidaktulusan.
kau akan semakin tersiksa saat tiba-tiba kau mengingatnya.
bahkan dengan sepenuh hatipun tak akan membuatnya lebih baik...
seperti aku,
yang menangis lagi untuk hal yang kupaksakan...
lalu seperti apa lagi gerangan yang harus dilakukan?
aku lebih memilih untuk menangis dalam diam.
aku tak suka memelankoliskan diriku yang sudah seperti ini.
karna jika aku tau caranya,
mimpi-mimpi itu tak akan pernah datang lagi.
aku tau itu tak berarti,
tapi lebih dari itu,
aku yakin perasaanku tak mati membeku seperti yang kupikirkan sebelumnya.
ternyata aku masih hidup...
bukankah itu kabar baik?
bukankah itu sisi positifnya?
yah, walaupun aku tak merasa lebih baik dari sebelumnya...
tidak..
perasaan itu tetap mencabik-cabik hatiku
dan menjatuhkannya ke jurang yang paling dalam.
jauh disana,
aku tak tau apakah ini berarti untuknya atau tidak.
tak ada gunanya memang...
perasaan ini terlalu dalam...
aku benci telah, dan masih mencintainya...
heh, stupid hurtful...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar